Rabu, 06 April 2011

Stream Control Transmission Protocol (SCTP)

Feature Dasar SCTP

Stream Control Transmission Protokol (SCTP) adalah unicast protokol dan mendukung pertukaran data antara dua sisi secara tepat, meskipun hal ini mungkin dapat diwakilkan dengan banyak IP address.

Transmisi pada SCTP adalah full duplex dan memberikan transmisi yang reliable, mampu mendeteksi data hilang, tidak terurut, mengganda (duplikat), atau rusak.

SCTP bersifat message oriented dan mendukung framing dari individual message, sedangkan TCP adalah byte oriented. SCTP dapat menyesuaikan arus pengiriman data seperti TCP, dan dapat memperkirakan skala pengiriman data sesuai dengan kondisi yang ada pada network, ini didesain sama agar dapat bekerja sama dengan TCP session yang sedang menggunakan bandwidth yang sama.

Association dimulai oleh four–way handshake, menggunakan mekanisme cookie sebagai pelindung pada beberapa serangan keamanan. Dua bagian terakhir startup dapat membawa user data chunks untuk set–up yang lebih cepat. Association shutdown adalah prosedur three way.


Feature Multi Stream

Feature ini menyebabkan data dapat dibagi kedalam banyak stream yang memiliki sifat tidak terikat dengan harus terurutnya paket yang sampai, lalu hilangnya data dalam sebuah strean hanya akan mempengaruhi pengiriman pada strean tersebut dan tidak mempengaruhi pengiriman stream lainnya. Berbeda dengan TCP yang menggunakan sebuah stream dari data dan menjamin bahwa pengiriman dari stream mendapatkan tempat yang tepat dengan urutan byte yang tetap terurut.

Untuk sejumlah aplikasi, karateristik yang mengharuskan penjagaan data yang tetap terurut tidak terlalu dibutuhkan. Dalam sinyal telephony, hanya membutuhkan untuk menjaga dari urutan message bahwa menggunakan resource yang sama (contoh panggilan yang sama, dan saluran yang sama). Message dapat saling bebas antara satu dengan yang lainnya dan dapat dikirimkan tanpa harus menjaga secara keseluruhan harus saling terurut. 
Feature Multi–homing

Feature lainnya dari SCTP yaitu multi–homing yang merupakan kemampuan sebuah SCTP end–point untuk mendukung penggunaan banyak IP address. Kelebihan dari multi–homing adalah memungkinkan untuk mempertahankan tetap terhubungnya session ketika terjadi kerusakan pada network.

Biasanya sinyal single–homed session, saat terjadi kerusakan pada LAN access yang dapat menyebabkan pengasingan atau pemutusan jalur dari salah satu endpoint sedangkan apabila kerusakan yang terjadi terdapat pada link utama maka dapat menyebabkan ketidakmampuan untuk memberikan transport sampai protolol routing dapat menghubungkan kembali antar point yang putus tersebut. Dengan menggunakan multi–homed SCTP, maka saat terjadi kegagalan akses pada jaringan maka dapat menggunakan alamat yang berbeda yang nantinya dapat mengurangi kegagalan akses saat terjadi kerusakan link dalam jaringan.
Format Segment SCTP

Protokol data unit (PDU) dari SCTP disebut paket SCTP. Jika SCTP berjalan melalui IP (seperti yang dijelaskan dalam RFC2960), sebuah paket SCTP payload membentuk sebuah paket IP. SCTP paket terdiri dari common header dan chunks. 
Assosiasi SCTP dapat ditransisi melalui perbedaan operasi. Ada dua cara transisi : pertama, terjadi ketika endpoint menerima ASSOCIATE primitive dari user aplikasi. Phasa pertama ini dimulai ketika endpoint mengirimkan kembali sebuah chunk INIT ke endpoint yang akan dimulai. Kedua, phasa COOKIE_WAIT. Phasa ketiga COOKIE_ECHOED, memulai setelah mengamatan respon dengan chuck INIT–ACK, dan kemudian endpoint akan berhenti pada waktunya, setelah itu mengirim chuck COOKIE–ECHO, dimulai pada saat cookie. Setelah phasa ketiga, diakhiri dengan ESTABLISHED. Pada saat pembentukan asosiasi SCTP dikenal dengan Inisiasi Pengamatan Endpoint. Dimulai dengan endpoint menerima sebuah data chunk dari pengamatan endpoint. Pada saat waktu yang sama, endpoint akan membalas dengan INIT–ACK. Kuncinya disini endpoint akan mengingatkan keadaan tertutup, akan mengganti ketika menerima chunk COOKE–ECHO dari point dan membentuk asosiasi ketika dihubungkan, dan berpindah keadaan berikutnya, disebut ESTABLISHED. Terminasi ini, SCTP memberikan shutdown untuk pengaktifan asosiasi request dari user. Penginisiasasi dapat diterima oleh data CHUNK dari endpoint, atau aplikasi local user. Ketika shutdown diinisiasasikan oleh chunk SHUDOWN dari endpoint, ini akan mulai dengan pemberhentian menerima message user baru dari aplikasi local user oleh endpoint. Dan kemudian berpindah keadaan berikutnya, yang disebut SHUTDOWN_RECEIVED. Keadaan ini, ditunggu user data yang akan ditransport mengirim dan menerima oleh peer. Setelah itu, SHUTDOWN–ACK akan mengirim ke endpoint dan kemudian berpindah dalam keadaan SHUTDOWN_ACK_SENT. Dengan kata lain, jika shutdown diinisiasasikan oleh aplikasi local user, endpoint akan memberhentikan penerimaan beberapa message baru yang dimulai. Bagaimanapun, endpoint akan masih mentransmisikan message yang ditunggu sampai diterima dari endpoint. Setelah itu chunk SHUTDOWN akan mengirimkan dan kemudian berpindah keadaan SHUTDOWN_SENT. Ketika endpoint menerima chunk (SHUTDOWN–ACK) dari endpoint, kemudian shutdown–ack mengirimkan chunk SHUTDOWN–COMPLETE dan berpindah keadaan CLOSED.

Pada paket SCTP yang dikirim dalam satu datagram IP dan terdiri dari satu atau lebih chunks. Bagian tipe chunk menggambarkan tipe chunk yang diberikan.

Chunk yang ada pada SCTP adalah Payload Data (DATA), Initiation (INIT), Initiation Acknowledgement (INIT ACK), Selective Acknowledgement (SACK), Heartbeat request (HEARBEAT), Heartbeat Acknowledgement (HEARBEAT ACK), Abort (ABORT), Shutdown (SHUTDOWN), Shutdown Acknowledgement (SHUTDOWN ACK), Operation error (ERROR), State Cookie (COOKIE ECHO), Cookie Acknowledgement (COOKIE ACK), Reserved for explicit congestion Notification echo (ECNE), Reserved for Congestion Window Reduced (CWR).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar